Rabu, 16 April 2014

[Cerita Mini #1] Waktu Yang Hilang

Posted by Menukil Aksara | 10:32:00 PM Categories:


Waktu Yang Hilang
            “Sekarang kan sudah lewat jam kantor.”
            “Atasan menugasiku ke Bandung mendadak. Besok aku pulang.”
            Sesaat kemudian terdengar bunyi klik. Sambungan telepon diputus. Ariyani teramat kesal. Jadwal fitting baju dan konfirmasi undangan berantakan sudah. Dia menumpahkan kekesalannya pada sang adik, yang menemaninya ke butik.
           
“Kok terserah? Karena itu datanglah, cek sendiri gedung dan sajian resepsi yang akan dihidangkan.”
            “Aku percaya dengan seleramu. Aku ada rapat dengan GM.”
            Perdebatan yang kesekian kali. Ariyani tak sanggup lagi. Air matanya tertumpah.
            “Sabar, Yani. Bimo akan mengambil cuti, wajar pekerjaannya justru kian menumpuk,” sang mama menenangkan.
            “Kita saja yang mengatur hingga beres, Kak. Winda siap membantu,” sang adik turut membesarkan hati.
           
“Besok gladi bersih ya, nggak terima lagi alasan.’
            “Iya, calon istriku. Aku pasti datang.”
           
Keluarga dan calon mempelai wanita gelisah menanti kemunculan

Bimo. Sejam lebih telah berlalu.
            “Maaf tadi terjebak macet. Ada kecelakaan beruntun.”
            “Bagaimana kamu ini, telat hingga sejam lebih!”
            “Maaf, Ma. Proyek gol, jadi kerjaan numpuk juga tadi.”
           
Dua hari kemudian.
            “Yakin kamu udah di jalan? Nggak ada yang tertinggal?”
            “Yakin dong, masa’ aku nggak hadir di pernikahanku sendiri.”
            Saat percakapan hendak diakhiri, tiba-tiba dentuman keras terdengar

dari belakang. Tubuh Bimo terhempas hebat dan mobilnya terbalik.
            “Bimo?!”

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube