Rabu, 16 April 2014

[Cerita Mini #6] Si Kulit Bundar

Posted by Menukil Aksara | 10:49:00 PM Categories:


Si Kulit Bundar

            “Saya kemari bermaksud meminta bantuan Bapak,” ujar Roni, seorang kader partai politik yang menyambangi kediaman Pak Jamil pagi itu.
            “Bantuan apa, ya, Mas Roni?”
            “Pak Jamil ‘kan dekat dengan para pemuda di dusun kita ini. Sosok Bapak selaku guru juga cukup disegani,” Roni berbasa-basi dengan muka yang diramah-ramahkan..
            “Kami sebagai partai politik yang mendukung kemajuan pemuda penerus negeri, hendak mewujudkan impian pemuda desa sini. Kira-kira, apa yang dibutuhkan, Pak?” lanjut Roni.
            “Yang dibutuhkan, ya banyak, Mas. Anda bisa lihat sendiri. Pendidikan mereka kurang, pengangguran meluas, budaya merokok mewabah.”
            “Jika demikian, kebutuhan praktis yang paling mendesak, apa, Pak?’
            “Bilang saja, untuk membeli suara pemuda, paling ampuh dengan apa?!” sinis Pak Jamil membatin.
            Pak Jamil memperbaiki posisi duduknya lalu membuka suara.
            “Begini sajalah, Mas. Salah satu kegiatan positif mereka adalah bersepak bola. Bagaimana jika partai Anda itu menyumbang perlengkapan latihan mereka?”
            “Wah, bisa sekali, Pak. Saya akan lekas mendelegasikan rencana ini. Terima kasih atas saran dan waktunya,” ucap Roni sumringah.
            Di jalan desa, Roni berpapasan dengan Doni, seorang kader partai rival. Mereka saling menyapa namun tersenyum mencibir di belakang.
            “Kamu kira bakalan menang, dengan berkonsultasi pada Pak Haji? Lihat saja nanti!” desis Roni kemudian.


0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube