Selasa, 06 Mei 2014

[cermin] KTP Kilat

Posted by Menukil Aksara | 5:07:00 PM Categories:


          Lima, sepuluh, hitungan menit terus bergulir. Aku duduk menanti dengan mata berkeliaran. Nomor antrian kini menunjuk angka yang sama dengan yang tertera di atas secarik kertas dalam genggamanku. Aku lekas beranjak.
            “Sudah membawa persyaratannya?” tanya sang customer service. Kuulurkan kartu tanda pengenal sambil bersiap mengisi formulir yang telah lebih dulu disodorkan.
            “Tidak ada KTP sini?” Deg. Rasa was-was sontak menyergap. Aku menggeleng lemah.
            “Buat KTP sini dulu, ya. Setelah jadi, silakan kembali lagi,” tutur perempuan muda itu seraya menyunggingkan senyum.
            Aku berjalan keluar dengan gontai. Di perjalanan, otakku berputar mencari solusi. Sesampai di rumah kost, aku lekas mencari sosok Pak Onang.
            “Pak, bisa bantu saya membuat KTP? Tapi saya hanya punya waktu kurang dari seminggu,” todongku. Lantas tanpa babibu kupaparkan situasiku.
            “Baiklah. Nanti kamu bicara dengan Bu Adam—ibu kost—mengenai pencantuman namamu dalam kartu keluarganya,” ujar Pak Onang.
            Syukurlah, Bu Adam dan Pak Onang bermurah hati menolongku. Lewat kenalan Pak Onang di kantor kecamatan, KTP baru akhirnya kugenggam. Rekening tabungan bank pemberi dana bantuan pendidikan harus pula dibuka.
            “Mel, sudah lihat pengumuman di jurusan?” tanya Marni—teman kuliahku—beberapa bulan kemudian. Aku bergegas memeriksanya.
            Alhamdulillah,” lirihku. Namaku termasuk dalam daftar penerima dana bantuan pendidikan semester depan.           

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube