Selasa, 26 Agustus 2014

Anak Muda: Tulang Punggung Bangsa

Posted by Menukil Aksara | 8:54:00 PM Categories:
  Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar frase “anak muda masa kini”? Barangkali kita akan langsung menyahut “masa-masa pencarian jati diri, masa puber, masa bersenang-senang”. Ya, jika melirik fakta di Indonesia umumnya, dan lingkungan sekitar kita khususnya, nggak salah-salah banget, sih, jika ucapan itu terlontar. Baca saja pemberitaan di media massa dan status-status di media sosial, maka akan kita temukan banyak kasus muda-mudi bunuh diri karena putus cinta, mati karena dibunuh mantan pacar atau selingkuhan, aborsi, tawuran, balapan liar, sengketa dengan orangtua lalu minggat dari rumah, dan yang sejenis.
foto dari sini
Muda secara usia itu bisa berkisar antara 20-30-an tahun, di mana pada periode tersebut, manusia biasanya berada di puncak produktivitas. Di masa mudanya orang cenderung idealis, optimis, dan ambisius dalam bercita-cita dan berjuang menggapai cita-cita tersebut. Namun, pengaruh lingkungan pergaulan, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, masalah kejiwaan, bisa mengontaminasi masa-masa muda yang seharusnya produktif dan positif tersebut. Apa lagi era globalisasi yang kian melesak, memungkinkan akses informasi dari segala penjuru, baik baik maupun buruk, sangat mudah. Jika tidak memiliki pondasi mental dan agama yang kuat, pemuda akan dengan gampang tergiring ke “jurang”.
foto dari sini

Lantas, apakah masa depan sudah tertutup untuk generasi muda Indonesia? Eit, jangan terburu-buru menyimpulkan. Masih ada kok pemuda berprestasi. Salah satu fakta adalah pengusaha-pengusaha sukses berusia di bawah 20 tahun seperti  Hamzah Izzulhaq, Lambertus Darian, Farah Farce, Valentina Meiliyana, Yasa Singgih. Usaha mereka pun telah meraup omzet puluhan hingga ratusan juta rupiah, diantaranya juga telah memiliki brand produk sendiri.  Tak hanya yang “normal”, pemuda penyandang difabel pun tak mau kalah menoreh kesuksesan dalam berbisnis. Sebut saja Habibie Afsyah, yang menjadi salah satu orang Indonesia (cacat) yg berhasil mendapatkan komisi $2000 dari Amazon.com. Ada lagi contoh prestasi dari pelajar berusia 17 tahun bernama Muhammad Rizal, yang menyabet medali perak dalam ajang olimpiade sains pelajar tingkat nasional di Malang, Jawa Timur, awal November 2013. Masih berderet panjang sebenarnya daftar pelajar Indonesia yang melalap habis gelar juara di ajang olimpiade sains dan ilmiah hingga tingkat regional maupun internasional. Di sisi akademis, masih ada pula penyandang difabel yang turut bersaing mengharumkan nama Indonesia. Namanya Angkie Yudistia. Penyandang tuna rungu ini gemilang menamatkan pendidikan di sekolah umum, bahkan menyandang gelar S2 di luar negeri. Tak hanya itu, Angkie juga menerbitkan bukunya yang menginspirasi. Di masa silam, generasi pemuda Indonesia bahkan lebih hebat lagi menorehkan prestasi. Usia pemuda yang menghadiri Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda, berkisar antara awal 20 tahun hingga awal 30 tahun. Kongres Wanita 22 Desember 1928 yang diperingati sebagai Hari Ibu pun dihadiri bukan oleh “ibu-ibu”, tapi para pemudi usia belasan tahun hingga awal 20 tahun. Demi mengetahui hal ini, apakah masih pantas mengucapkan lontaran, “generasi muda bisa apa?” Bukankah pendahulu kita telah memberikan contoh keteladanan nyata. Jika mereka bisa, mengapa generasi muda sekarang tidak mampu? Selain perbaikan segala aspek dari pemerintah, generasi muda sendirilah yang harus menjawab tantangan ini dengan usaha nyata. Di masa depan, yang mudalah yang akan menjadi tulang punggung bangsa, sutradara perubahan.

foto dari sini

#PatriotIsMe #Advan #damniloveindonesia

*Sumber informasi:


www.kaskus.co.id

Buku "Gara-gara Indonesia". Agung Pribadi. AsmaNadia Publishing House 


Tulisan ini diikutsertakan dalam Patriot Is Me Writing Contest


3 komentar:

  1. Halo, Kakak, ikutan projek bikinanku yuk! Kita seru-seruan bareng untuk berbagi cerita di bulan September nanti. Tertarik ikutan? Ayo, pssst... ajak juga teman-teman lainnya untuk ikut seseruan bareng. Yuk!

    #EmotionalSeptemberProject: Ikutan Yuk!

    Terimakasih :)

    BalasHapus
  2. Yap. Sebagai tulang punggung bangsa, anak muda kudu hebat!

    BalasHapus

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube