Minggu, 17 Agustus 2014

[FF] Snow White Wannabe

Posted by Menukil Aksara | 7:43:00 PM Categories:


Dia menatap cermin tiada berkedip. Seolah tak percaya, di hadapannya adalah wajah gadis tomboy hitam manis yang selama nyaris 13 tahun terakhir menggandrungi permainan outbond. Layang-layang, main kelereng, balap sepeda, berenang, bahkan tarik tambang di HUT kemerdekaan negara kelahiran menjadi saksi kelincahannya.

“Amboi, cantik juga putri Ibu berkulit lebih cerah begitu!” Pujian itu melambungkannya ke langit biru, sebiru kaos oblong yang membalut tampilan kulitnya yang baru.

“Seputih Snow White, Cantik! ” Suara bayang di cermin berbingkai minimalis.

Dia melirik krim pemutih di atas meja rias. Nyaris kosong.

“Buku-buku itu bisa menunggu, tapi tidak kulit cantikmu.” Suara lembut itu lagi. Dia melongok isi dompet Hello Kitty. Beberapa lembar rupiah berwarna biru pemberian Ibu, untuk membeli buku.

“Jangan hiraukan dia, Manis. Kau akan menyesal nanti!” Sekonyong-konyong sebuah suara lain membisiki. Dia tercenung.

Dia melangkah keluar, mencangklong tas, lantas melesat bersama si putih matic kebanggaannya.

♛♛♛


“Wow, kamu makin kinclong aja, Put!”

Dia tersipu. Bahkan gombalan yang biasanya berembus bak angin lalu, kini mengelus-elus manja indera pendengarannya.

“Put, daripada ngelamun, baca majalah, nih!” sela Debbie si loper gosip.

Kedua bola matanya membulat, mengerjap sekejap, lalu enggan pergi dari gambar di majalah remaja edisi teranyar itu.

“Cantik dan bening, ya, Put?” celetuk Debbie. “Ya iyalah, doi kan model iklan kosmetik mahal. Cantiknya pun bawaan orok!”

Tatapannya tertumbuk pada deretan aksara yang mengulas tawa si model jelita. “Aku harus memakainya juga!”

♛♛♛


“Put, muka lu udah mirip kuntilanak kabur!” ucap si bungsu sambil tergelak.

                Wajah di cermin baik-baik saja. Dia melambai anggun, mengingatkannya pada keanggunan ratu kecantikan sejagad di kotak ajaib terlaknat. Dia tersenyum hampa.

                “Wajahmu seputih salju, Cantik!” Suara dari bayang di cermin.

                Tangannya spontan meraih botol krim malam yang baru saja dibeli dengan harga tinggi. Dia mengoleskannya pada si wajah salju perlahan. Perih. Luka terjatuh dari balap karung pun tak sepedih ini.

                “Nggak apa-apa, Cantik. Lihat saja nanti, kau takkan kecewa.”

                Dia merebahkan tubuh ke pembaringan bermotif sakura, bunga elok dari negeri dengan gadis-gadis seputih salju. Dia lelah. Hatinya penat.

♛♛♛


                “Sayang, ayo bangun! Kamu sekolah pagi, kan?”

                Tak ada jawaban. Tak ada gerakan. Wajah seputih salju terpaku.

                “Putri... sudah siang!”

                Ibu menggoncang-goncangkan tubuh kaku itu. Jantungnya memburu. Putri tercintanya tak lagi berdenyut jantung. 


 #StilettoGift #GeekInHighHeels

2 komentar:

  1. Wah bisa sampe meninggal gitu yah, pasti kosmetiknya mengandung hydroquinone tinggi belum lagi tretinoine, mercury, dan zat-zat kimia lain yang hanya boleh dipakai dengan pengawasan dokter. Eehehe jadi kelepasan komentarnya. Padahal kan, ini fiksi XD

    BalasHapus
  2. hahaha... iya, terinspirasi dari itu.

    BalasHapus

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube